Thursday, 17 December 2009
~Saat awan menanti sang angin untuk dibawa pergi~
~Titisan hujan datang menemani~
~Menemani malam yang kesunyian
~Sunyi dari cahaya yang segan untuk menyuluh kegelapan~
~Titisan hujan datang menyapa sang awan dengan ramah~
~Tatkala awan menjadi mendung dan suram~
~Titisan hujan semakin ramah mendekati sang awan lalu mesra sebagai sahabat~
~Keakraban yang sukar dimengertikan menyinari pengertian sebuah perhubungan~
~Sang awan semakin suram dalam mencari keistimewaan~
~Titisan hujan semakin mesra menyapa kesunyian~
~tatkala titisan hujan itu gugur satu persatu~
~Sang awan menangisi pemergian itu dalam kesunyian~
~Tiada kata yang mampu diucapkan
~Tiada rasa yang mampu diluahkan~
~Hanya kerinduan menyapa dalam nilai sebuah perhubungan~
~Sang awan kini sendiri lagi dalam mencari ketenangan~
~Menanti sang taufan membawa diri pergi~
~Tanpa menanti setitis manik jernih untuk menemani~
"akan kusemat kenangan abadi agar jauh tinggal kenangan"
by haziqahzaki
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment